tribute untuk kita

Saya gelarkan minggu ni “Fatrah imtihan”.Imtihan atau peperiksaan bukan pada lisan dan tulisan tapi pada ujian Allah yang datang bersilih-ganti..Darjah kekecewaan yang tak terhitung.Semangat yang serasa sudah terbang melayang.”Allah…Hebat sungguh ujian ni”hanya kalimah tu yang mampu saya lafazkan.

Namun, tidak terus ingin diburu rasa sedih dan pedih.Tidak betah melayan usikan syaitan laknatullah yang bersorak riang saat anak adam seakan putus asa dari rahmatNYA… hati terus mencari penawar.Saya selak lembaran suci, merenung ayat-ayat itu.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu(cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu.Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “ bilakah datang pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al-Baqarah:214)

Susuri pula perjuangan insan agung.. Baginda Rasulullah yang tak pernah mengalah saat dakwahnya tidak diendah.Taif menjadi saksi betapa insan ini tabah menyeru umat walau berkocak darah di dalam kasut dek lontaran batu, walau cerca nista menjadi halwa telinga.

Khabab bin al-Arat, sahabat Nabi juga dikisahkan pernah dipaksa memakai baju besi, disuruh berbaring di atas pasir dan diheret ke atas timbunan bara api hingga lemak-lemak dan darah yang mengalir di badannya memadamkan bara-bara api.Namun, seinci pun tidak berundur dari medan juang.




Saat hati mencari hikmah di sebalik mehnah, ada mesej singgah di inbox…..

“Belajar terima taqdir dengan tenang..jalan dakwah tidak pernah dihampar dengan permaidani merah..kepayahan dan kesulitan itu adalah manisan perjuangan..yang pahit itulah perjuangan kerna yang manis itu syurga idaman”


Dan…….saya mula meyakinkan hati ada hikmah yang ingin Allah sampaikan.
bila program yang dirancang berbulan lamanya tidak dapat diteruskan,.Berpanas berhujan, sakit dan demam diredah semata-mata ingin menyempurnakan gerak kerja dakwah, namun kuasa ALLAH mengatasi segalanya.

Mungkin di waktu dan tika ini, ingin diuji sejauh mana keihklasan hati.
Juga ingin diuji sabar dan tabahkah aku mengatur langkah seorang daie..
Mungkin juga ingin diuji sejauh mana pergantungan dan tawakal pada Allah setelah semaksimumnya usaha dicurahkan.

Dan hikmah yang paling bermakna pada ukhwah yang terbina di antara ajk pelaksana.Susah-senang masing-masing merasa.Bagaikan adik-beradik, saling menguatkan antara satu sama lain saat dilanda hiba.Antara kami mungkin tidak pernah kenal lansung.Bersua di kampus namun tak pernah bertegur sapa(saya sangat teruk..huhu:().Namun, bila bergerak kerja bersama..tembok penghalang antara batch terus hilang.Indahnya ukhwah bila bertemu dan berpisah di jalan Allah.Nostalgia dan kenangan yang tak kan saya lupa.

Buat adik-adik dan sahabat-sahabat, kalian adalah terbaik!.Tahniah dan seinfiniti terima kasih atas usaha dan semangat yang telah ditunjukkan.Mohon maaf segala ketelanjuran.Teruskan langkah perjuangan yang telah kita nukilkan bersama.

“ Kerana jalan dakwah itu bukan mudah, bukan dihampar permaidani mErah..Maka hati harus tabah, langkah perlu teguh menyusuri perjalanan panjang memburu syurga dan redha Allah….Teruslah kalian bertabah”

Kita merancang, Allah merancang namun Allah sebaik-baik perancang:)